MANUSIA DAN HARAPAN
*PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari
kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian
akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti
agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan tertumpu
pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang
mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau
berusaha.[2]
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan
"berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal
"pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana
harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta
kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
*Persamaan HARAPAN dan CITA-CITA
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib
selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga
di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang
sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta
jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal
tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku
untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena
dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat
dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui
kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan
hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu
yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan
fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh
adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk
jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan
seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa
menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan
dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan
motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain
atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita
maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
*CONTOH HARAPAN
-saya berharap saya lulus kuliah dengan nilai bagus dan mendapat
pekerjaan yang tetap dan upah yang memuaskan sehingga saya dapat melanjutkan
tingkat S2 . saya juga mempunyai harapan menjadi sukses agar bisa
membrangkatkan haji untuk kedua orng tua saya amin .
*Penyebab manusia memiliki harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia
sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan
alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus
bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai
harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang
dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan
memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif
dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan
orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
SUMBER :
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/penyebab-manusia-memiliki-harapan/